• Beranda
  • Penyakit
  • Tekanan Darah Tinggi saat Diperiksa Dokter? Kemungkinan Tanda White Coat Hypertension

Tekanan Darah Tinggi saat Diperiksa Dokter? Kemungkinan Tanda White Coat Hypertension

Tekanan Darah Tinggi saat Diperiksa Dokter? Kemungkinan Tanda White Coat Hypertension
Credit: Freepik

Bagikan :


Pemeriksaan tekanan darah tinggi terkadang menunjukkan angka yang berbeda-beda. Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi hanya saat bertemu dokter atau perawat, kemungkinan Anda mengalami white coat hypertension atau hipertensi jas putih.

 

Apa Itu White Coat Hypertension?

Pernahkah Anda mendapati hasil tekanan darah Anda tinggi saat melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah sakit? Padahal hasil pengukuran tekanan darah Anda biasanya menunjukkan angka yang normal.

Ada banyak faktor yang menyebabkan tekanan darah Anda meningkat hanya saat melakukan pemeriksaan di rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya. Kondisi ini dikenal dengan istilah white coat hypertension hypertension (white coat syndrome) atau hipertensi jas putih. Istilah ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1983 karena dokter biasanya mengenakan jas putih saat memeriksa pasien. 

Tekanan darah normal pada orang dewasa sekitar 120/80 mmHg. Pada pengidap white coat hypertension, tekanan darah seseorang akan naik hingga 140/90 atau sedikit di atasnya ketika bertemu dokter atau tenaga kesehatan. Namun jika dilakukan pemeriksaan di luar rumah sakit atau pemeriksaan dokter, tekanan darah akan menurun kurang dari 130/80.

Baca Juga: Waspada Hipertensi pada Ibu Hamil

 

Berbahayakah White Coat Hypertension?

Meskipun sindrom hipertensi jas putih tidak menunjukkan ukuran tekanan darah yang sesungguhnya, namun Anda tetap perlu waspada jika mengalami sindrom ini. Dilansir dari Cleveland Clinic, seseorang yang berusia di atas 60 tahun dan mengalami sindrom hipertensi jas putih berisiko mengalami masalah penyakit jantung 2 kali lipat dari orang yang tidak mengalami sindrom ini.

Risiko mengalami masalah penyakit jantung akan semakin tinggi jika memiliki faktor risiko seperti diabetes atau pernah mengalami serangan jantung.

Selain itu, individu yang mengalami white coat hypertension juga berisiko mengalami hipertensi yang menetap. Sebuah penelitian yang bernama PAMELA pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa sebanyak 46,9% subjek penelitian yang mengalami white coat hypertension bisa mengalami hipertensi menetap di kemudian hari.

Para ahli berpendapat bahwa tekanan darah tinggi saat mengalami white coat syndrome merupakan pertanda bahwa seseorang memasuki fase prehipertensi atau intermediate state antara tekanan normal dan hipertensi. White coat syndrome dapat menjadi alarm agar seseorang waspada mengenai risiko hipertensi yang mungkin dialami.

Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Hipertensi

 

Penyebab White Coat Syndrome

Ada beberapa penyebab yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami white coat syndrome, yaitu:

  • Anda khawatir dengan hasil pemeriksaan
  • Anda cemas harus bertemu dokter
  • Stres karena pekerjaan atau penyebab lainnya
  • Tidak rutin minum obat penurun tekanan darah tinggi
  • Pengaruh makanan yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan (kafein dan garam)

Selain itu tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh faktor lainnya seperti waktu pengukuran tekanan darah, apakah Anda sudah beristirahat yang cukup atau sedang kelelahan, kondisi kebisingan di sekitar Anda dan kondisi emosional Anda saat itu.

 

Penanganan White Coat Syndrome

Pada pasien yang mengalami tekanan darah tinggi, biasanya dokter akan meminta pasien untuk menenangkan diri terlebih dahulu lalu melakukan pengukuran tekanan darah ulang. Jika hasil pengukuran tekanan darah tetap tinggi, dokter akan meminta pasien melakukan pengukuran tekanan darah di rumah.

Anda juga bisa meminta untuk melakukan pengukuran tekanan darah di tempat yang lebih tenang agar hasil pemeriksaan lebih akurat. Untuk mencairkan suasana, dokter biasanya akan menjalin percakapan ringan agar pasien tidak merasa tegang. 

White coat syndrome adalah kondisi nyata yang banyak dialami pasien. Beberapa kondisi tidak berbahaya, namun pada sebagian orang hal ini dapat menjadi pertanda prehipertensi. Jika Anda ragu dengan hasil pemeriksaan tekanan darah Anda sebaiknya konsultasikan ke dokter. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 11 Juli 2023 | 20:02